Rabu, 04 Januari 2023

IKAT KLIENMU DENGAN DP


 
Bismillah

#sharingtime #educationtime

Bicara tentang DP (Down Payment) sepertinya udah gak begitu asing lagi ya jika seorang desainer sudah punya sistem pre oder yang jelas untuk jasa desainnya, hal ini masuk dalam kesepakatan awal yang mesti diwajibkan pada setiap klien nantinya, namun ini bukan hal yang baku ya hanya saja perlu kalian pertimbangkan sih buat jaga-jaga kalo nanti dapet klien yang nakal dan gak mau bayar desainmu padahal udah kamu kerjakan duluan, mereka kabur dan ngeblokir nomormu saat desain udah dan parahnya lagi desainnya udah diserahkan duluan , Resiko ditanggung sendiri ya!

DP atau istilah lain yang sering diterapkan pada kesepaktan awal seperti termin / pembayaran berkala ini juga masih termasuk sistem yang sangat dianjurkan bagi kita desainer yang mungkin butuh jaminan atau kebutuhan operasional di awal, kenapa tidak? 

Mengajukan DP bukanlah sesuatu yang remeh kok, ini sah saja  jika kita mau menerapkanya asalkan yang disyaratkan jelas, dan perlu diingat ya Nilai DP itu tetap dihitung dari total kesepakatan dengan pihak klien alias dipangkas ya bukan malah pertambahan harga atau diluar kesepakatan. 

Lantas berapa sih minimal DP yang biasa diajukan kepada pihak klien..?
  • Bisa mengajukan DP minimal 35-50% dari total kesepakatan harga. Dan pembayaran sisanya setelah desain selesai.
  • Bisa mengajukan DP minimal 80% dengan ketentuan pembayaran berkala atau maksimal 2 kali pembayaran dengan waktu tertentu.
  • Bisa mengajukan sistem Termin dengan pembayaran berkala sesuai kesepakatan misal 3-4 kali pembayaran sampai dengan lunas.
Berkenaan poin-poin di atas adalah beberapa saran dari saya berdasarkan pengalaman dan sharing dengan desainer lainnya dan bukan hal yang wajib ada ya, tapi tak ada salahnya dipertimbangkan juga 😁

Jadi dalam hal ini bisa teman-teman desainer lihat juga ya berapa kesepakatan harga dengan klien dan kapan klien wajib melakukan pelunasan. Dan ada pula yang menerapkan sistem pembayaran di awal secara penuh tanpa DP dengan catatan Desainer harus Amanah dan ada minimal order atau seperti standar ini patut dipertimbangkan juga yang penting amanah dan sepakat antara kedua belah pihak.

Ada juga sebagian menerapkan Rekber (Rekening Bersama) dan ini bisa juga temen-temen gunakan sistemnya tapi mesti cari yang rekomendasi dan amanah ya jangan sampe terkena penipuan berkedok ini karena pernah kejadian juga si pemegang rekening malah kabur.

Jadi himbauan demi himbauan dari saya selaku penulis, sistem DP itu penting sih bagi kita yang buka jasa desain karena ini sudah bagian dari kesepakatan awal dengan klien kita, kita cukup menawarkan kepada mereka  jadi tidak usah takut karena ini berupa jaminan awal seandainya ada hal yang dilanggar dalam kesepakatan saat proses pengerjaan berlangsung, misal pembatalan sepihak atau terlalu banyak revisi yang mengakibatkan waktu pengerjaan jadi terlambat dan tentu itu sudah diluar kesepakatan.

Pembayaran DP menurut saya tanda keseriusan si klien kepada pihak desainer ya walau tak jarang juga ada desainer yang tak mau menerapkan sistem DP ini melainkan mau mengerjakan desainnya dulu baru dibayar setelah jadi. Ya tentu ini sepaket dengan resikonya ya, jadi jangan lagi salahkan pihak klien kalau mereka kabur gitu aja ya, karena kita juga gak ada jaminan atau kesepakatan khusus di awal. 

Kalo udah nerapin DP ya keuntungannya kita sebagai desainer tidak begitu rugilah sekiranya klien kabur gitu aja, uang operasionalnya udah kita pegang di awal sebagai jaminan dan itu udah jadi hak kita. Syukur-syukur kalo memang dapet klien yang amanah , saya doakan semuanya Amanah! Aamiin.

Saya rasa itu saja sih sedikit himbauan berkaitan DP ini agar tidak dianggap remeh karena ini cukup untuk "mengikat" si klien dan kitanya sebagai desainer juga "terikat" dengan kesepakatan yang ada jadi berusaha untuk tetap amanah. Kalau kita amanah juga kan nantinya klien nyaman dan semoga mau repeat order! itu dia...πŸ˜„

Jadi Ikatlah Klienmu dengan DP , Jadilah Desainer yang Amanah!
Jangan mau kerjakan desain sebelum pembayaran minimal DP dulu deh! 
Kecuali kalo kamu udah siap dengan resikonya sendiri! 

 

Terima Kasih
Semangat Desainer!
Barakallahu Fiikum.

SELERA KLIEN



Bismillah.

#sharingtime #educationtime

Pernah gak sih liat pernyataan semacam ini ?

"eh logo yang saya buat ini bagus loh buktinya di platform ini udah keterima tapi di platform lain di tolak padahal menurut saya bagus kok" 

"Logo saya udah kejual di platform ini loh, kalo gak lolos di platform ini berarti logo kamu belum layak jual di tempat lain!"

Wahh... kalo tolak ukur logo yang bagus hanya dari sebuah platform saja. Ya penilaianmu berarti masih sempit.

Kenapa?

Karena di sebuah platform mau itu basenya kontes atau readymade logo, mereka sudah punya kriterianya sendiri dan bersifat khusus bahkan tak jarang loh bukan sekedar butuh dengan fungsi logonya saja tapi ada juga yang menilai berdasarkan selera.

Random emang kalo udah bicara "SELERA KLIEN", kadang anggapan kita bahwa logo yang kita buat adalah yang terbaik dan paling menjual, nyatanya tidak sebagus itu di penilaian seorang klien, terlepas dari latar belakang si kliennya awam atau ngerti desain tapi pasti ada aspek yang kuat sebagai pertimbangan mereka😁, sebagai desainer yang paham kita cukup mengarahkan kepada klien jika memang dibutuhkan saran, kadang selera klien tidak mutlak kita harus ikuti begitu saja perlu ada diskusi dulu dan itu lebih baik.

OKE! kembali ke kebutuhannya dulu, kalo logo yang kamu buat gak dibutuhin si klien jadi apa fungsinya? , sampai dimana logo kamu difungsikan nantinya, sesuaikan dengan platformnya ikuti kriterianya tanpa harus mengeneralisir bahwa dari platform A itu bagus sedangkan Platform B itu jelek. Semua udah ada pasarnya kok, udah ada selera dan peminatnya masing-masing kok.

Jadi secara umum kriteria yang seperti apa sih yang bisa kita pake sebagai tolak ukur bahwa logo yang kita buat itu bisa dianggap bagus..?

Saran paling simpel saja...

Cari apa yang jadi kebutuhan si klien seperti apa dan mau di platform mana saja, misal kita sudah survey terkait minat logo yang diinginkan berupa gambar mobil maka siapkan logo logo yang berkaitan itu. Simpel kan? mau modelnya seperti apa kembali ke refrensi dan kreatifitas desainernya.

Laku gak? , laku aja kalo ada yang minat 😁

Kalau gak laku gimana? Ya coba tawarkan ke pasar lain kalo di pasarmu sekarang sepi peminat. Masa iya sih hanya karena gak laku jadi berhenti gitu aja?

Pernyataan ini cukup berbahaya untuk bikin semangat kita down di awal "Kalo gak laku gimana?" , karena ini akan bertahap membuatmu tidak berani mengambil keputusan dan tidak mau memulai..bicara laku udah perkara waktu kok, bicara waktu maka kembali ke rezeki kita masing-masing nantinya. Dalam memulai sesuatu juga bukan harus saat itu juga dimulai kok tapi ada pertimbangan yang matang, survey/riset dulu dan tentu harus punya strategi dan perencanaan yang jelas , maka kalimat yang seharusnya keluar adalah "Kalau gak laku, berarti bukan pasarnya...".

Kalimat penolakan akan berdampak pada pola pikir kita nantinya tinggal pilih mau berhenti atau selalu cari peluang baru dan beradaptasi sekaligus berinovasi - terus berjalan.

Saya rasa segini aja dulu ya, sebenarnya masih banyak hal yang mau dibahas berkaitan ini, tapi saran saya jangan berhenti hanya karena "daganganmu" gak laku hari ini...

Bisa jadi kita "jualan" di tempat yang sepi dari orang lewat maka pindahlah.. carilah tempat yang ramai dan siapkan kebutuhan calon klienmu.

Branding itu bicara tentang keunggulan dan apa yang jadi "pembeda" yang membuat orang lain ingat denganmu!

Semangat!
Barakallahu Fiikum.

Kamis, 22 Desember 2022

JANGAN ASAL COMOT!

 

Bismillah

#sharingtime #educationtime

Licence ; Lisensi merupakan izin yang dinyatakan secara tertulis dari pihak pemilik, penemu atau pembuat dengan ketentuan yang mengikat atau dengan syarat khusus sekalipun itu bersifat bebas. Adapun lisensi yang dimaksud meliputi Hak Kepemilikkan paten produk (barang) , Jasa, Nama / Brand / Merk dagang.

Ada juga yang bersifat bersyarat seperti Atribusi dengan penyematan watermark, logo,link dan semisalnya. Ada juga yang bersyarat lain berupa kewajiban untuk minimal donasi atau wajib beli atau berlangganan, kemudian yang tidak untuk dipakai bebas atau bersifat Personal use dan ada juga yang bisa digunakan secara bebas seperti Public domain & Free Commercial. 

Namun ada hal yang perlu diperhatikan juga berkaitan lisensi ini sekalipun bersifat bebas atau free commersial kita gak bisa sembarangan jual lagi loh dalam bentuk aset mentah-mentah gitu aja, karena sangat dianjurkan dalam lisensi situs penyedianya untuk seminimalnya ada modifikasi baik itu konsep, elemen dasar maupun bentuk jika itu berkaitan objek.

Nah, jadi harap berhati-hati ya, jangan sampai kita mengharap penghasilan dari hasil jual aset desain gak taunya dicap "plagiat"  dan mendapatkan masalah perihal hak cipta ini. Dendanya gede bro!

Kenapa sih harus ada Lisensi dan apakah ini sangat penting untuk si pembuat? , jawabannya adalah TENTU SANGAT PENTING, karena ini merupakan bentuk keamanan dan perlindungan hukum secara langsung terhadap karya atau lainnya yang sudah terdaftar. Ini berkaitan dengan origanalitas karya dan agar memperkecil ruang gerak bagi para peniru/pembajak/pencuri karya , sebagaimana kita tahu semua untuk menciptakan suatu karya yang baik dan berkualitas butuh banyak hal yang harus dikorbankan terutama biaya, waktu dan pikiran. Maka itulah peran lisensi untuk menjaga dari tindakan buruk dari tangan-tangan nakal yang dapat merusak karya tersebut yakni mengolahnya untuk kepentingan keuntungan pribadi tapi bukan dengan karya sendiri melainkan karya orang lain dan tentunya merugikan si pembuat aslinya.

Kasihan juga jika yang semestinya keuntungan penuh didapat pihak pembuat malah berkurang atau bahkan hilang gitu aja karena ulah si pembajak tadi. Namun kalau sudah berkaitan lisensi maka sudah berlanjut ke hukum baik itu personal maupun hukum negara atas tindakan pelanggaran hak cipta.

Jadi mulai saat ini perlu diperbanyak lagi refrensi serta mencari rekomendasi yang jelas untuk aset digital yang akan kita gunakan dari internet ke karya desain yang akan kita buat, lihat kembali dengan jeli masing-masing lisensinya sejauh mana dan batasannya seperti apa. 

Saya rasa hal berkenaan lisensi ini bukan urusan yang kecil atau sepele saja, tapi ini bisa jadi urusan yang besar jika kita abai. pokoknya lihat lisensinya dulu ya jangan asal main comot aja. 

Semangat para desainer Indonesia.
Barakallahu fiik


Senin, 21 November 2022

HARGA BERSAHABAT

 
Bismillah

#Sharingtime
#Educationtime


Seberapa sering kita mendengar dan melihat sebuah promosi yang ber-slogan "Harga Bersahabat" pada jasa desain atau sejenisnya dan sampai digunakan sebagai bahasa untuk "penawaran" bagi yang membutuhkannya dari pihak pembeli atau klien? Tentunya hal ini sangat sering dan lumrah.

Baik, jika kita bahas berkenaan harga bersahabat maka yang muncul pertama kali dibenak kita ialah harga yang memang sesuai kantong pembeli/klien artinya dapat terjangkau oleh semua orang bahkan bisa lebih murah atau ditawar lebih murah dari harga pasaran. Lantas apakah diperbolehkan ? , jawabannya Iya kalau keduanya sama-sama sepakat.

Lantas apakah disini ada permasalahan khusus jika ada kondisi dimana yang meminta harga besahabat itu dari pihak pelanggan yang notabanenya baru pertama kali order ? . 

SAHABAT DESAINER

Baik kita akan bahas menjadi dua sisi, yang pertama adalah sisi Desainer dulu yang saat mendapati pelanggan baru yang meminta harga bersahabat, apakah boleh kita kasih? , oke inget bahasa ini "KEMBALI KE KESEPAKATAN" , sampai sejauh mana sih desainer menggali informasi dari kebutuhan desain untuk klien? , patutkah dikasih harga bersahabat alias "lebih murah". Hal ini mungkin sering dianggap remeh tapi juga bukan berarti kita sebagai desainer bisa semaunya menentapkan harga, maka bagi kita yang sudah punya harga standar baik itu standar paling minim banget sampai dengan harga tinggi, tentulah kita sesuaikan dari kebutuhan kita sebagai desainer ke klien melalui penawaran harga. 

Sering loh si desainer ini dijanjikan oleh klien "Mas murahin aja ya kali ini, besok-besok kita langganan kok" dan mirisnya gak balik lagi, artinya "kebaikan" kita sebagai desainer bisa jadi peluang disalahgunakan oleh pihak klien dengan kedok "Harga bersahabat" , ya kali sama sahabat dibohongin hehe *perumpaan saja.

Maka sepatutnya yang berhak jadi "Sahabat" (perumpamaan saja), adalah bagi pelanggan yang dari awal memang loyal dan royal kepada desainer yang memang komunikasinya bukan bahasan "harga ..harga dan harga..semata" tapi memang digunakan untuk menggali informasi dan transaksi yang menguntungkan satu sama lain, pihak klien puas dengan desainnya, pihak desainer tidak dirugikan dengan pembayaran jasanya. *Terlepas dari ada oknum desainer yang nakal ya.

SAHABAT PELANGGAN

Lantas bagaimana perlakuannya jika itu harga bersahabat dari sisi Pelanggan, saat pihak desainer menawarkan "harga bersahabat", tentulah ini bakal menguntungkan pihak pelanggan, mereka bakal dapat harga murah/miring karena dari awal pihak desainer sudah memberikan peluang, maka dari itu himbauan kami agar "JANGAN MUDAH TERGIUR" kalian harus kenali dulu siapa desainernya, reputasinya, hasil karyanya , relasi dan semisalnya. Masa iya sih kalian mau "Bersahabat" dengan orang yang belum dikenal? .

Inget loh konsekuensi bersahabat itu berat dan memang harus dijalani biar saling "kenal", makanya agar tidak bermudah-mudah untuk memberi atau meminta karena hanya tergiur harga bersahabat maka saran saya harus kenalan dulu, harus saling tahu dulu kebutuhan masing-masing yakni saat adanya komunikasi antara klien dan desainer tujuannya biar ga ada yang merasa dirugikan satu sama lain. Nantinya jika pelanggan sudah nyaman dengan satu desainer karena memang dianggapnya sahabat, kecil kemungkinan si desainer bakal ngasih "Harga Mahal" kepada kalian, kalian sebagai klien udah mau loyal dan royal kepada desainer saja sudah bersyukur. Begitupun kalian sebagai pihak klien ini akan menguntungkan dan bahkan jadi prioritas dalam urusan orderan dan lama pengerjaan apalagi harga tentu akan "terbantu".

Bagi yang desainer , memangnya kamu mau saat ada pelanggan yang belum kita ketahui maksud tujuannya dengan jelas terus tiba-tiba "mas jangan mahal mahal ya..." pasti dipikiran kalian "belum juga ada penawaran atau briefing?"

Bagi yang pelanggan/klien, memangnya kamu mau saat desainer menawarkan jasa desainnya dengan  "harga bersahabat" tapi pas kamu lihat reputasi jelek, hasil karyanya ga jelas bahkan ada yang hasil comotan/plagiat, pokoknya ga cocok deh dengan kalian cari..? , tentulah ga bakal mau karena mencari yang terbaik.

Maka dari itu mari kita bersahabat dulu yang artinya "kenalan dulu" agar bisa mendapatkan harga yang bersahabat, harga bersahabat itu adalah harga terbaik kok nantinya karena sudah sama-sama paham kebutuhan masing-masing. Layaknya sahabat sepatutnya kita saling menghargai satu sama lain bukan justru merugikan.

Semangat dan jangan sampai salah memahami harga bersahabat apalagi sampai disalahgunakan untuk sekedar menarik pelanggan dalam promosi, kitanya juga sebagai desainer memang harus Amanah.

Semoga Beramanfaat.
Barakallahu Fiik.






Jumat, 11 November 2022

BELAJAR DESAIN DULU ATAU TOOLS DULU?


 
Bismillah,

#sharingtime #educationtime


Kalau mau belajar desain sebenernya yang harus dipelajari paling awal apa sih? Toolsnya dulu atau langsung desainnya?. Nah, hal ini sudah tidak asing lagi di awal kita belajar software karena jika yang kita bahas berkenaan tools maka ini sudah masuk ke ranah digital grafis yakni penguasaan software desain. Software desain pun sudah banyak ragamnya mulai dari Adobe Ilustrator, Coreldraw, Photoshop, Affinity bahkan Inkscape sebagaimana yang saya gunakan sekarang. 

Kebanyakan diantara kita yang masih baru belajar desain kadang kebingungan mending belajar desain dulu atau toolsnya dulu? dan banyak yang gak lanjut belajarnya atau mudah menyerah, ya hal ini mudah dipahami sih karena bisa jadi salah satu faktornya adalah yang baru belajar tapi sudah berekspektasi tinggi ingin cepat-cepat bisa. Padahal nyatanya belajar itu butuh proses dan itu sifatnya memang bertahap mulai dari yang termudah dulu , membiasakan diri dulu sampai dengan nantinya menguasai lalu mulai upgrade sedikit demi sedikit dan akan matang dengan berjalannya waktu.

Jadi kalau bicara mana yang lebih didahulukan antara belajar desain dulu atau tools (software) dulu? , maka saran dari saya sesuai pengalaman adalah Belajar toolsnya dulu tapi fokus belajarnya ke desain yang paling sederhana & kita anggap mudah. Nah dalam artian FOKUS adalah keutamaan saat kita mulai belajar, saya yakin tidak semua orang di awal bisa menghafal semua fungsi tools yang ada disoftware, karena secara fungsi memang harus sambil jalan baru hafal dan paham penggunaanya. 

Dan kalau kita bicara belajar desain maka itu sudah kompleks lagi karena bukan hanya tools semata, tapi juga lebih kepada fokus hal yang melatarbelakangi sebuah desain yang akan kita buat ke dalam sebuah konsep. Maka jika kita ingin belajar desain (dalam artian mahir) maka kita setidaknya sudah bisa mengoperasikan tools software secara umum itu sudah cukup, sisanya berupa pengembangan lagi setelah peningkatan dan lebih variatif lagi belajarnya.

Jadi antara ke dua hal di atas urutannya sudah jelas bahwa sebelum masuk ke belajar desain (secara digital), maka seorang desainer harus bisa mengoperasikan toolsnya terlebih dahulu setidaknya pemahaman dasar fungsi tools dan pembuatan objek sudah dikuasai , ya terlepas dari metode manapun itu.

Karena era digital seperti sekarang ini, hal yang sifatnya non digital (gambar dikertas dsb) secara visualnya akan lebih menjual jika sudah jadi dalam bentuk digital seperti vector Ilustrasi dan semisalnya.

Maka sudah tidak perlu bingung lagi ya harus mulai dari mana dulu, intinya fokus dan konsisten belajarnya mau itu tools ataupun desain karena itu akan mengasah pemahaman dan kemampuan kita nantinya. Jangan mudah menyerah dan mulailah dulu dari yang paling mudah kamu buat, jangan memberatkan diri dengan hal yang belum kamu kuasai.

Semoga Bermanfaat.
Barakallhu Fiik.

Senin, 07 November 2022

GAK BERANI MINTA BAYARAN!



Bismillah..

#sharingtime #educationtime


"Tolong viralkan... klien saya kabur ga mau bayar... , padahal udah saya kasih harga desain logonya 20k aja setelah jadi gak mau bayar., nomor saya diblok, akun saya diblok....bla..bla..bla...."

Cuplikan di atas saya rangkum dari banyaknya keluhan di komunitas desainer terutama para pemain baru yang ternyata selama ini abai dengan banyaknya kejadian serupa, ya akhirnya mereka pun rasakan juga. Syukurlah! hal konyol semacam ini dapat kalian rasakan akibat kelalaian kalian sendiri.

KENAPA LALAI?, ya karena kalian mengabaikan nasehat dari yang sudah pernah mengalami kejadian "Klien Kabur, Ga mau Bayar setelah desainnya jadi!" , dan setelah diselusuri ternyata desainernya "Baik Hati (*Gak Berani Minta Bayaran) baik itu di awal ataupun pelunasan. Kayaknya ini bukan soal gak enakan deh tapi emang kamunya tidak tegas dalam menerapkan sistem pre-ordernya kepada klien kamu.

Ada yang buka jasa desain grafis disini?
Sangat banyak malah, dengan atau tanpa skill yang mumpuni juga sudah "berani" buka jasa desain dengan alasan coba-coba atau iseng, ya seharusnya gak perlu heran ya kalau pemasukannya atau dapat klien yang sekedar coba-coba atau iseng juga dong. Kaliannya gak serius sih!

Gimana coba mau dihargai oleh orang lain, sedangkan buka jasa desain saja masih sebatas iseng? , giliran kena masalah seperti klien gak mau bayar, merasa dirinya jadi "korban" padahal dari awal emang udah gak bener sistemnya.

Kamu dalam hal ini Salah! Kenapa sih mesti buat keluhan di komunitas sedangkan ini kesalahan kamu sendiri? , mau gak mau ya ikhlasin aja klien kalian yang gak mau bayar tadi dan berbenahlah kalian. Dan kesalahan lainnya adalah latah atau terlalu buru-buru menyebarkan Nomor HP atau Identitas lain dari kliennya ke sosmed/komunitas tujuannya "biar dibantu" , padahal itu privasi orang lain loh, kok main sebar aja? Malu lah!

Oke to the point aja!
SEGERA PERBAIKI SISTEM PRE-ORDER KALIAN! . Jadi apa saja yang harus disiapkan?

  1. Tentukan "bahasa komunikasi" kalian secara tertulis maupun lisan, minimal kalian sudah punya format komunikasi yang seperti apa jika klien datang. Komunikasi yang saya maksud adalah Mulai dari pertanyaan awal terkait identitas klien, keperluan klien, brief konsep desain yang mereka butuhkan secara detail seperti apa sampai dengan pengajuan penawaran atau closing.

  2. Kalian harus punya standar harga sendiri mulai dari harga personal, bisnis baru (start up), Usaha kecil sampai dengan skala yang besar , minimal masing-masing dari itu kalian sudah punya standar harga paling rendah berapa, ini tujuannya untuk pengajuan penawaran dan negosiasi. Kalo kalian gak punya standar harga desain sendiri kalian gak bakal bisa dihargai lebih oleh klien kalian.

  3. Mana hasil karya desain kalian? , mana portfolio dari desain-desain terbaik kalian? , Saatnya "Pamerkan" kepada calon klien kalian masing-masing, buatlah mereka tertarik dengan desain yang kalian tawarkan, buatlah mereka yakin!

  4. Sistem pengajuan harga dan batasan yang jelas kepada pihak klien, misal kalian ajukan harga 1 juta untuk desain logo, apabila ditawar jadi 600 ribu jika itu masih masuk standar hargamu maka terimalah, berikan ketentuan yang jelas seperti Minimal pembayaran di awal 50% dari total harga kesepakatan atau boleh juga pembayaran full di awal, dengan batasan revisi 5x dan estimasi pengerjaan sekitar sekian hari. Kalian harus buat ini secara tertulis agar dapat calon klien baca.

  5. Berani, tegas dan profesional apabila kita sudah mengajukan kesepakatan namun klien tidak merasa cocok , dan kita juga jangan merasa "tidak enakan" kalau ada hal yang tidak sesuai diluar kesepakatan. Jangan cengeng hanya karena klien tidak jadi order! lepaskan saja, bakal ada gantinya kok percaya deh!

Baiklah saya rasa itu saja sebagai bentuk edukasi dan himbauan dari beberapa pengalaman terkait, semoga dapat diambil pelajaran dan bagi para desainer apalagi dalam hal ini bergerak di bidang jasa desain grafis harus bener-bener belajar bagaimana cara menawarkan sampai dengan cara serah terima data final kepada pihak klien. Jangan cuma bisa desain aja, tapi secara komunikasi ancur-ancuran ya bakalan rugi kalian sedangkan persaingan semakin ramai, kalau kalian masih gitu gitu aja, ya gak bakal ada perubahan.


Terima kasih dan semoga bermanfaat
Barakallahu fiikum.

Rabu, 02 November 2022

HARGA DESAIN UMKM


 
Bismillah

#sharingtime #educationtime

UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) merupakan usaha yang dimiliki oleh seseorang baik itu dari produksi rumahan atau usaha dalam kelompok dengan ketentuan usaha mikro yang ditetapkan berdasarkan jumlah aset dan keuntungannya. Usaha seperti ini disebut Mikro - dengan jenisnya usaha mikro, kecil dan menengah tentunya masing-masing punya ketentuan dari pemerintah. Namun dalam hal ini saya tidak membahas terlalu detail apa itu UMKM temen-temen nanti bisa pelajari sendiri melalui artikel terkait. 

Ada hal yang menarik dalam dunia desain saat ini khususnya dalam bidang Jasa desain maupun percetakan yang sering berhadapan langsung dengan pelaku UMKM. Sebagian besar dari pelaku bisnis ini nyatanya belum begitu memahami berapa sih tarif dasar keperluan desain mereka seperti apa? , tak jarang mereka banyak mengeluh karena dirasa tarifnya kemahalan dan anggap desain padahal "cuma gitu doang".

"Bantulah kami, gak usah mahal-mahal desainnya 
usaha kami masih kecil bahkan baru mulai"

 

Sering banget kan ya kita jumpai beberapa pelaku UMKM bilang seperti ini saat mau order desain ke desainer. Baik dalam hal ini sebenarnya hal yang wajar saja sih, hanya saja perlu digali kembali keperluan mereka sebenarnya seperti apa dan urgensi mereka membutuhkan desain untuk apa?

Banyak loh desain yang sekedar bisa diambil dari internet lalu mereka asal pakai saja terpampang di toko-toko mereka, bahkan tak jarang juga karena ketidaktahuan mereka tadi mendaftarkannya untuk izin usaha dan menjadi label usaha mereka namun akhirnya Gagal daftar karena desain yang mereka pakai belum memenuhi kriteria. Gimana ga? udah keluar biaya buat persyaratan desain logo udah bagus nyomot di internet eh malah ditolak mentah-mentah karena indikasi plagiat dan semisalnya, belum lagi waktu pendaftarannya juga antri.

Maka dari itu bagi pelaku UMKM yang dalam hal ini sadar bahwa desain logo atau semisalnya merupakan kebutuhan, sudah sepatutnya tidak sembarangan dalam menanganinya apalagi dengan membiasakan asal comot aja dari internet! Bisa jadi itu pelanggaran hak cipta loh... hati-hati! , karena tidak semua yang ada di internet itu bebas pakai, lihat kembali lisensinya. Maka saran dari kami carilah desainer profesional yang terpercaya atau rekomendasi untuk kebutuhan desain usaha kalian jangan yang abal-abal. 

Minta desain dengan harga murahnya saja itu kekeliruan karena tarif desain itu sifatnya penyesuaian , karena dari masing-masing desainer mempunyai ketetapan atau standar sendiri terkait tarif jasa desain mereka. Jadi yang mutlak menentukan penawaran harga adalah si Desainer bukan klien, perihal nanti ada negosiasi bisa dilakukan sesuai sistem dari desainer seperti apa yang jelas sesuaikan saja budget kalian sebagai pelaku usaha mampunya berapa, dan saran saya lihat dulu harga pasaran desainer profesional itu di angka berapa baru kalian bisa menentukan budget yang nantinya "sama-sama enak" baik untuk kalian pelaku UMKM maupun Desainer.

Jadi kalau menganggap harga desain profesional itu kemahalan? tentu harus punya dasar yang jelas, gak mungkin dong kalian butuh desain logo berkualitas yang senilai 1 juta, tapi budget kalian cuma 200 ribu - dalam hal ini harus sangat diperhatikan juga jangan hanya tergiur dengan murahnya saja liat juga kualitas desainer & hasil desainnya , jangan hanya karena budget kita 200 ribu, terus ngeliat ada yang bisa ngasih lebih murah mungkin 50 ribu tapi bagus, namun pas mau daftarkan usaha kita baru ketahuan logonya hasil comot dari internet kemudian sedikit dimodif. Rugilah udah menyangkut biaya semua tuh...

Nah.. kira-kira Desain yang Mahal dan Murah untuk UMKM itu seperti apa menurut kalian? jadi dalam hal ini harus jeli dan bener-bener dipertimbangkan terkait kebutuhan desain untuk usaha kalian, jangan merendahkan usaha kalian sendiri dengan berkata "tolonglah kasih murah, kami masih baru, usaha kami kecil" bukan itu poinnya, justru desainer profesional tentunya sudah mempunyai gambaran jelas kebutuhan kliennya seperti apa kedepannya berdasarkan data atau informasi yang sudah mereka gali dari kalian sebagai klien. Tentu ini akan jauh lebih berharga dan mempunyai nilai jual yang gak sembarangan. Usaha sekecil apapun hargailah karena jika kamu sudah memulai usaha artinya sudah jauh lebih baik dari yang tidak melakukan sama sekali, Pelaku UMKM yang membutuhkan Desain artinya sudah memikirkan untuk kemajuan usahanya.

Semoga tulisan ini bermanfaat terutama untuk para pelaku UMKM, biar tidak salah jalur dalam menentukan kebutuhan desainnya karena ini menyangkut biaya dan profesionalitas.

Barakallahu fiik

Sabtu, 29 Oktober 2022

MURAH AJA BIAR RAME!

 


Bismillah..
.
#sharingtime #eudcationtime


Hal yang bakal merugikanmu jika hanya berfokus pada Menjual Desain dengan harga murahnya saja. Dan berpikir "Dengan jual murah saya bakal banyak dapat pelanggan".

Mari pertimbangkan Poin-poin berikut :

1. Kau akan dibuat nyaman, bisa jadi saat ini desainmu laris karena orang mengenal harganya murah dan mengabaikan kualitasnya.

2. Kau akan membuang waktu produktifmu hanya untuk pelanggan yang taunya membeli dan membeli saja.

3. Kau akan abai dengan aturan terkait lisensi, hak cipta dan semisalnya karena telah membiasakan diri mendapatkan desain dengan "Instan", begitu juga dengan kostumermu.

4. Kau akan jauh lebih susah dan kebingungan mengembangkan diri baik itu profesionalitas dan Skill karena kualitasmu masih dibawah. Susah loh naiknya!

5. Kau akan Takut menghadapi persaingan yang sebenarnya bisa dihadapi kalau mau upgrade diri.

6. Kau akan merasakan lama kelamaan pelangganmu akan sepi dan beralih ke desainer lain, Ya karena kau dianggap biasa-biasa saja dan itu itu saja.

7. Kau akan gampang menyalahkan orang lain terutama yang mengunggulimu dari sisi kualitas desainnya.

Seharusnya jika kau mau berproses dan tidak menutup diri dari kemajuan dan pintar melihat peluang maka kau tidak akan mau jadi sekedarnya saja , justru akan jadi yang "beda" dari kebanyakan karena kita diingat pelanggan karena ada keunggulan seperti halnya kualitas yang belum tentu dimiliki orang kebanyakan.

Semangat!
Dari poin poin di atas mungkin ada yang mau menambahkan lagi , monggo...