Rabu, 24 Mei 2023

NYARI DESAINER KOK SUSAH?



Bismillah..
#sharingtime #educationtime

Belakangan ini banyak banget nampaknya keluhan di komunitas desainer terkait ada klien kabur lah, desainernya kaburlah , udah bibayar gak mau ngerjain sesuai permintaan dan semisalnya.

Gak habis-habis rasanya permsalahan semacam ini di kalangan desainer ya, sekalipun itu terjadi pada kasus si desainer ditinggal kabur oleh klien padahal kerjaannya udah didahulukan ketimbang pembayaran, ya itu karena masalah sistem yang kurang bagus oleh si desainernya, seperti menerapkan DP (down payment) terlebih dahulu atau perjanjian kerja di awal , ada juga yang takut ngasih harga, akhirnya dibayar seadanya saja, tapi mengeluh di belakang hehe dan kasus semisalnya.

Tak jarang ada juga dari kalangan klien yang mengeluh kok bikin desain ke desainer ini gak sesuai harapan yang padahal udah bayar mahal-mahal, bahkan ada juga yang setelah bayar full di awal, eh..si desainer main blokir-blokir akun kliennya., terus nongol dengan akun baru dan buka jasa desain lagi tanpa sepengetahuan si klien lama. Penipuan dong!

Jadi timbul pertanyaan di kalangan klien, Desainer yang seperti apa sih yang harus kami percaya? 
Baik, sebelum kita masuk ke inti pembahasan tulisan ini, nanti akan saya bagikan beberapa tips deh dalam memilih desainer agar tidak kecolongan lagi.

Jadi syarat utama untuk calon-calon klien, mohon agar tidak mudah tergiur yang dengan TAWARAN MURAH DOANG, apalagi sampai gak dilihatin karya-karyanya. Jangan langsung percaya sebelum kalian cek betul-betul ya.. 

Berikut Tips Memilih Desainer Yang Terpercaya :

  1. Bicara urusan kepercayaan nih, tentulah hal yang paling utama kita harus cari tahu dulu siapa desainernya, jangan sungkan untuk mengecek validitas dari profil mereka , bisa itu dengan mengecek akun sosmed, nomor hp yang aktif, atau bahkan alamat lengkap si desainer. Data ini kayaknya penting sih dan harus kalian kantongi dulu di awal sebelum order ya.
  2. Mintakan portfolio/ hasil karya mereka dulu ya, dan lihat dengan teliti hasil-hasil desainnya, apakah terlihat satu tipe dengan hasil desain yang lain atau mungkin malah mencurigakan, itu temen-temen calon klien bisa kroscek aja di google untuk melihat itu valid hasil karya mereka atau jangan-jangan nyomot karya orang lain.

    Perlu kalian ketahui ya, tidak sedikit loh yang nyomot dan pake hasil desain orang lain hanya untuk preview portfolio mereka hanya karena alasan "saya bisa kok bikin model yang sama, ini cuma buat preview saja". Saya sarankan jangan langsung order dulu ya nanti nyesel karena belum ada bukti validnya.
  3. Pastikan terlebih dahulu harga pasaran desain dari masing-masing jenis desain yang kalian mau pesan dan takar juga dengan kemampuan budget kalian sesuai usaha masing-masing ya, dan ini juga sebagai saran saya, biar kalian gak bermudah-mudah juga hanya karena pengen cari desain dengan harga murah tapi malah bikin kecewa nantinya. Maka kalo kalian sudah kantongi harga pasaran , misal harga desain logo 500ribu dengan berbanding usaha kalian Start up Umkm misalnya tapi punya proyeksi penjualan yang skalanya besar , ya harga segitu sih sangat masuk bahkan tak jarang bisa diatas itu.  Desainer yang paham dalam hal menentukan harga dengan kebutuhan klien pastinya akan menawarkan harga terbaik bukan hanya sekedar murah *kayak obralan gitu! , paham kan maksudnya. Jadi sesuaikan aja budget kalian JANGAN CUMA MAU CARI MURAH AJA!
  4. Pastikan sistem penawarannya jelas ya, desainer yang sudah paham akan pentingnya kesepakatan atau perjanjian kerja tentu tidak akan bermudah-mudah memberikan harga begitu saja, karena penting baginya mengadakan kesepakatan terlebih dahulu yakni berupa persyaratan dan ketentuan yang harus diketahui dan disepakati oleh kedua belah pihak terlebih dahulu, agar project bisa sama-sama berjalan lancar dan tidak ada yang dirugikan. Kita bukan bicara desainer punya besar atau tidak ya, sejauh ini desainer yang punya sistem yang jelas adalah pilihan utama bagi kalian calon klien.
  5. Ini alternatif lanjutan dari poin pertama ya untuk mencari tahu dan lihat lingkungan, komunitas atau rekomendasi dari orang lain atau project yang pernah desainernya kerjakan, itu juga bisa jadi bahan pertimbangan kalian nantinya.
Baiklah sepertinya itu saja beberapa tips terkait mencari desainer yang terpercaya ya, gak susah kok emang harus sedikit lebih selektif saja, karena kan untuk desain usaha kamu gak bisa sembarangan apalagi karena tergiur murahnya doang, yang ujung-ujungnya mengecewakan dan mesti order ke desainer lain lagi dan malah doble biayanya, gak mau dong? 

Dan pesan saya untuk kalian para calon klien, mohon amanah juga ya kepada kami para desainer ini sebagaimana kalian menuntut untuk amanah, marilah saling hargai satu sama lain, tidak semua desainer itu murahan , nakal dan penipu kok sebagaimana kami juga menganggap calon klien kami demikian, itu hanya soal lebih selektif saja dalam mencarinya.

Baiklah semoga sedikit tulisan ini bermanfaat bagi kita semua ya, semangat!
Barakallahu Fiikum.

Senin, 17 April 2023

DESIGN BY ARTIFICIAL INTELLIGENCE (AI)


Bismillah..

#sharingtime #educationtime


Artificial Intelligence (AI), belakangan ini sudah jadi hal yang viral karena kemampuannya dalam pengolahan data, menemukan semua sumber yang si penggunanya inginkan. 


AI (Artificial Intelligence) adalah suatu sistem kecerdasan yang ditambahkan atau ditanamkan oleh manusia ke dalam suatu teknologi, dan nanti ini akan dikembangkan lebih luas dalam bentukan dari entitas (entity)  ilmiah yang sudah ada.

Serta Kecerdasan buatan ini, lebih fokus pada di kemampuan untuk mendapatkan pengetahuan yang baru dan dapat diterapkan secara langsung. Meskipun AI (Artificial Intelligence) memiliki arti yang bersifat ilmiah, AI (Artificial Intelligence) ini juga akan membentuk cabang di pembelajaran, ilmu komputer, perilaku (behavioral), dan adaptasi dengan sebuah mesin. 

Cara kerja dari AI (Artificial Intelligence) yaitu menyatukan dari algoritma cerdas, sejumlah data, pengolahan sistem yang berulang, serta dapat memungkinan dari sebuah perangkat lunak untuk bisa belajar secara otomatis menjadi mengikuti pola dan fitur yang ada. Di AI (Artificial Intelligence) juga kita bisa mengembangkan untuk semua mendukung sistem seperti algoritma lanjutan, pemrosesan grafis,  internet of things, hingga API. Dan yang sangat populer di akhir ini, pengembangan dari sebuah teknologi yang berbasis pembelajaran mesin (machine learning) yang telah bisa menerapkan AI (Artificial Intelligence) sebagai sebuah komponen yang penting. *(https://idmetafora.com/)

Saya sederhanakan saja ya bahasanya ya, jadi dengan AI inilah apa yang nantinya kita cari melalui internet akan kita temukan, tentunya kita harus memperdalam lagi secara pencariannya ya mungkin dengan beberapa keyword tertentu atau dengan bahasan khusus.

Tak perlu jauh-jauh, salah satu "keluarga" dari AI adalah Search Engine loh sebagaimana kita sehari-hari mencari informasi melalui Google dan semisalnya, sebenernya hal ini sudah tak asing lagi di keseharian kita. Hanya saja AI ini kian hari kian digadang-gadang akan "Menggantikan" fungsi manusia maka itulah dikenal dengan penggambaran "Robot".  

Pertanyaan apakah Robot bisa menggantikan manusia di masa yang akan datang? cek fakta umum saja di beberapa pabrik, industri dan semisalnya, robot nyatanya sudah mengambil alih "pekerjaan manusia" alasannya sangat jelas masalah produktifitas dan efisiensi, lalu kemana nantinya manusia? , mereka adalah operatornya dan porsi pekerjaanya juga tidak seberat dahulu. Maka dengan adanya robot beberapa pekerjaan akan jauh lebih singkat dan mudah jika dimanfaatkan dengan benar. TAPI tentang saja Robot tidak punya jatah rezeki kok, karena sebaik-baik ciptaan adalah manusia. Allah yang kasih kecerdasan itu pada manusia sehingga terciptalah robot-robot ini. 

Dan inilah era dimana teknologi semakin canggih, dan manusia harus tetap berkembang dan meningkatkan keilmuannya di masa kini, tujuannya agar bisa mengatur robot-robot ini agar tetap pada jalurnya. Dimanfaatkans sebagaimana mestinya.

Lalu bagaimana dampak AI ini pada "Nasib" para desainer kedepannya? , bukankah sangat mudah bagi AI untuk membuat sebuah desain yang bahkan 10x lebih baik secara tampilannya dari buatan desainer secara manual? 

Guys, perlu diketahui ya sebagaimana cara kerja yang dibahas sebelumnya maka dalam desain pun demikian, AI hanya mengolah kata-kata dan mengolahnya dari berbagai macam refrensi, mengambil beberapa DATA YANG SUDAH JADI , lalu dibuat ke dalam karya yang baru, yang bisa jadi itu adalah salah satu karyamu yang dimanfaatkan oleh AI hanya saja kita tidak ketahui asalnya. Dari hanya kita memasukan beberapa kalimat spesifik ke dalam mesin pencariannya kemudian di-export ke dalam tampilan visual , maka disitulah semua hasil desain yang ada, AI sudah gabungkan dalam beberapa opsional desain. 

Pertanyaannya, bukankah ini merugikan si desainernya ya? , dalam pembahasan kasus tentulah ini akan merugikan dan jauh etika desain yang baik. Namun timbul polemik baru nantinya bagaimana jika hasil karya tersebut memang disediakan secara Free Commercial atau memang bebas pakai tanpa syarat untuk keperluan project nantinya ?

Maka dalam hal ini saran saya lebih bijak saja dalam penggunaannya, hanya saja jika bisa dihindari maka lebih baik bahkan tak jarang untuk kehati-hatian, kita hanya menggunakannya sebagai media refrensi desain saja, mempelajari beberapa teknik dan elemen yang digunakan pada desain tersebut, itu akan lebih aman.

Jadi secara kesimpulan menurut saya, karya desain yang dibuat secara manual dengan menggunakan software desain itu jauh lebih aman ketimbang kita generate dengan AI , sebab secara teknisnya kita lebih paham dari mana sumber refrensi yang kita jadikan pegangan dan buahnya adalah ide kreatif yang justru akan lebih menunjang nilai jual dari desain tersebut. 

Baiklah mungkin sebatas itu saja ya maklum ilmu saya terbatas soal ini hehe, yang pastinya jangan bermudah-mudah dalam penggunaan AI ini kalo untuk diterapkan ke dalam desain, ada baiknya diperiksa kembali bila perlu cari sumber yang valid dari hasil desainnya terlebih dahulu sebelum kita publish dan diperjual-belikan untuk umum.

Terima kasih
Semoga Bermanfaat.


Selasa, 28 Februari 2023

DESAINER INSTAN

Bismillah..

#sharingtime
#educationtime

Baru belajar desain , belajar lagi sampe mahir ❎️
Baru belajar desain , langsung buka jasa desain ✅️

Hasilnya ya ..
Bertebaranlah jasa desain dengan tarif murah(an) "ga ngotak" dengan alasan "lumayan buat nambah- nambah portfolio" , dibayar semuanya gak apa-apa , dibayar seikhlasnya bahkan tak jarang mau aja ngasih gratisan..

Giliran mentok ngeluhlah kayak gini....

"Aduh gue ditipu klien nih.. padahal udah dikerjain desainnya.."
"Kliennya kabur.."
"Kliennya ga mau bayar.."
"Ga tau harganya berapa"
"Sistemnya gimana ya kalo dapet klien kayak ginian?"

Bla..bla..bla..
Semua hal di atas siklus yg terjadi di Jasa desain.
Kalo kamu itu baru belajar desain seharusnya belajar seengakanya secara umum bisa menguasai... jangan konyol mau langsung buka jasa desain.

Sebagaimana sebelumnya sudah sering saya sampaikan.

Jasa desain ini udah ke ranah tanggung jawab.
Antara kamu dan klien. Bukan kamu, netijen dan klien.

Jadi kalo ada apa apa "selesaikan sendiri! , dan cara nyelesainnya ya butuh ilmu, maka belajar dulu gimana sih cara nentuin harga, gimana sih cara ngehadepin klien , komunikasinya dan lain-lain.

Itu hal yang paling mendasar yang harus dipegang ya kita juga bisa maklumi kalo memang udah berani buka jasa desain bisa sekaligus tanggung jawab juga dan bisa cepat belajar. Ada pastinya yang kayak gitu tapi hanya sebagian kecil saja.

Kebanyakan sekarang pada nekat, hasil desain kadang ga seberapa berkualitas secara umum. Malah udah berani dan PD buka jasa desain!

"KAN ADA PASARNYA BANG?"
Eits, liat dulu pasarnya dimana dan rata-rata desainer disana sepertia apa dari sisi kualitas, harga dan profesionalitasnya ? Sama gak nih kayak kapasitas kita?

Kalo masih di bawah dari umumnya ya cari pasar lain ATAU upgrade dirimu dulu. Jangan malah nyeleneh dan mengeyel ๐Ÿ˜„ dan paling banyak dijumpai dengan berlindung dibalik kalimat ini "biarin aja suka suka gue! Kan sebaik-baiknya desain tetap aja ada yang suka"


Halo...Halo. .
Kalo udah 9,5 dari 10 orang yang bilang kalo desainmu itu jelek mbokya sadar diri toh ..berarti emang jelek dan belum layak jual kan gitu.
Paling yang bilang desainmu bagus itu cuma sisa setengah orang itupun jatuhnya setengah hati hanya karena mau menghargai๐Ÿ˜„

Tapi kok ada yang bilang "GAK ADA DESAIN YANG JELEK!"

Lah KAMU BISA NILAI DESAIN BAGUS ITU DARI MANA?

Tapi yang namanya penilaian tetaplah dianggap sebagai penilaian kalo yang menilai itu emang yang Menguasai di bidangnya. Maka itu seharusnya kita terima sebagai perbaikan bukan malah abai.

Gak bakal maju maju dan berkembang kalo kita ngeblok diri dari perbaikan. Beda hal kalo emang kamu punya kapasitas ya mungkin bisa berargumen satu sama lain.

Tapi Nyatanya saja ngehadepin klien aja masih bingung tapi udah buka jasa desain.๐Ÿ˜ฉ Kelakuan kelakuan.

Alhamdulillah betapa entengnya saya posting kayak gini..
Karena sepengalaman saya awal belajar gak instan, semua berproses dan tentu ada error juga, saya kalo dulu ga mau nerima kritikan dari yang sudah senior gak bakal berkembang sampe saat ini skill saya. Jadi sangat salah kalo ada yang menganggap saya anti kritik!

Saya justru lebih selektif dalam mengolah setiap kritikan yang datang agar tidak menjadi beban pikiran dan penghambat untuk maju. Ambil yang ada manfaatnya saja.

Jadi solusi sekaligus himbauan dari postingan ini adalah..

Kalo buka jasa desain maka harus tanggung jawab, harus amanah karena kalian berurusan dengan kepercayaan orang lain berkaitan biaya, waktu dan hal lainnya yang mereka pertimbangkan untuk kalian sebagai desainer.

Kalau belum siap tanggung jawab dengan orang lain setidaknya tanggung jawablah dengan diri sendiri dulu.

Jadi intinya tanggung jawab, mau skill desain kalian masih pas pasan sekalipun itu ada resikonya semua.

Butuh waktu untuk biji tumbuh menjadi batang yang kuat sehingga berdaun dan berbuah.

Semoga bermanfaat. Maaf jika ada bahasa yang kurang berkenan.
Barakallahu fiik.

Kamis, 16 Februari 2023

JANGAN MEREMEHKAN KESEPAKATAN

 

Bismillah..

#sharingtime #educationtime

JANGAN LAKUKAN INI SEBELUM ADA KESEPAKATAN YANG JELAS!, apakah itu? Yakni langsung main garap project aja, al hasil bingung saat ketemu klien yang banyak maunya ๐Ÿ˜† Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kesepakatan merupakan bagian dari bentuk saling memberikan kepercayaan berkaitan dengan yang akan dikerjakan kedepannya yang tentu akan bermanfaat satu sama lain. Kesepakatan adalah hal yang tidak bisa dihilangkan dalam tahap awal pengerjaan sebuah project desain. Ya siapa sih yang tidak inginkan keuntungan dari sebuah kesepakatan? , seperti halnya klien yang membutuhkan desainer yang amanah begitu juga sebaliknya sampai dengan project desain itu selesai sesuai yang diharapkan.

Jadi penting banget nih baik itu seorang desainer maupun klien untuk menjaga rasa percaya orang lain terhadap diri kita (amanah), di satu sini ini juga akan membangun relasi yang positif dan tentunya akan membuka pintu rezeki dari menjaga silaturahmi. 

Kesepakatan awal bukanlah sesuatu yang remeh karena ini berkaitan dengan Hak orang lain dan tentunya jika tidak dilaksanakan sebagaimana haknya maka itu perbuatan dzolim atau merugikan orang lain dan bahkan tak jarang karena abainya akan kesepakatan ini menimbulkan permasalahan lain yang lebih besar seperti penipuan dan semisalnya. Bahaya bukan?

Namun disisi lain sebagian orang menganggap bahwa mengadakan kesepakatan awal itu berat! padahal nyatanya ini sangat mudah dan perlu pembiasaan dari awal, kesepakatan yang dimaksud ialah membuat semacam surat yang berisikan syarat ketentuan, kerjasama, hak kedua belah pihak dan tentunya serah terima desain yang jelas.

Desainer sekalian inilah  lingkup kesepakatan yang umumnya harus kita persiapkan kepada pihak klien :

  1. Meminta Brief Desain yang jelas di awal terkait informasi dan refrensi yang calon klien butuhkan.
  2. Hak dan Batasan klien yang harus diperjelas melalui syarat dan ketentuan, hal ini berkaitan dengan pelayanan kita semisal revisi, redesain, estimasi waktu pengerjaan, kewajiba pembayaran, bentuk serah terima data, dan konsekuensi pelanggaran kesepakatan.
  3. Mengajukan penawaran harga yang jelas dan tentunya ini berkaitan dengan kewajiban pihak calon klien untuk membaar biaya operasional atau DP 50% sebagai tanda jadi atau jaminan bila sewaktu-waktu ada hal yang di luar kesepakatan.


Justru karena ada kesepakatan inilah dapat mengurangi tindak penipuan di lingkungan desainer secara umum, dan calon klien juga merasa aman jika mau order ke pihak desainer. Maka hal ini perlu kita biasakan dari sekarang dan seterusnya bahwa MENJADI AMANAH ITU KEWAJIBAN!

Dan ini sebagai himbuan bersama agar semua Komunitas Desainer Grafis juga harus berperan untuk mengarahkan desainer akan pentingnya sebuah kesepakatan daripada hanya mementingkan "bagaimana cara mendapatkan uang dengan cepat" sedangkan saat ada masalah personal malah dibawa bawa ke komunitas desain padahal yang tidak menjalankan kesepakatan itu adalah si desainer sendiri, itu sangat tidak Fair apalagi sampai asal sebar identitas klien sembarangan dengan tujuan menarik atau lebih ke menghasut orang lain dan semisalnya. Dan kebanyakan kasus serupa memang diawali oleh pihak desainer itu sendiri yang salah dalam prosedur awal saat mengerjakan project, yang jelas telah mengabaikan pentingnya kesepakatan kerja.

Jadi dalam hal ini kami sangat menghimbau agar teman-teman semua khususnya para desainer buatlah sistem kesepakatan yang jelas di awal secara tertulis agar pihak klien dapat mengetahui juga batasan dan hak mereka sampai dengan serah terima desain seperti apa. Bukankah tidak enak kalau kita sampai merugikan orang lain atau bahkan diri kita sendiri karena menganggap remeh sebuah kesepakatan?

Your Choice...!
Ini merupakan himbauan saja sesuai pengalamanan yang sangat banyak terjadi di lingkungan desainer grafis untuk diambil pelajaran bersama agar lebih baik.

Semoga konten ini bermanfaat. Terima kasih.
Barakallahu fiik

Senin, 23 Januari 2023

PENCURI PORTFOLIO DESAIN

 

Bismillah

#sharingtime #educationtime

Pencurian Karya Desain, sebuah istilah yang sangat tidak asing lagi kalo ini terjadi di kalangan desainer Indonesia , karya desain yang semestinya merupakan hak milik yang murni dihasilkan oleh si desainer dengan seenaknya diakui oleh orang lain yang bahkan kita tidak pernah kenal orang tersebut tapi kenapa pakai karya kita untuk "berdagang"?

Inilah kebiasaan buruk yang seharusnya kita harus hilangkan atau seminimalnya ruang geraknya kita batasi , tindakan pencurian karya baik itu dengan plagiarisme atau juga bahkan menggunakan hasil karya desain kita langsung melalui portfolio dari galeri kita. 

Apa sih portfolio desain itu ? , bagi yang belum tahu jadi portfolio desain adalah kumpulan-kumpulan dari karya desain terbaik kita dengan disusun sedemikian rupa yang umumnya diambil dari project desain yang pernah kita kerjakan dan itu punya nilai jual untuk mendapatkan kepercayaan dari pihak calon klien kita nantinya.

NGAKU DESAINER TAPI KOK NYURI KARYA ORANG LAIN?

Betapa meruginya jika hasil karya kita tiba-tiba muncul di tempat lain tanpa sepengetahuan kita "Dicuri dan Diakui" sebagai karyanya.. INI BAHAYA!, selain merugikan kita sebagai pemilik desain ini juga dapat menipu klien nantinya. Kliennya mungkin menganggap "Oh Ini karya terbaik di desainernya, seperti cocok jika order dengan dia!", al hasil si desainer ternyata hilang setelah menerima pembayaran dan desain yang diserahkan tidak sesuai ekspektasi di klien (dalam arti sesuai portfolio).

Jadi dalam hal ini saya mau memberikan Tips Menghindari Desainer Abal-abal! 

  • Klien harus kenali siapa desainernya terlebih dahulu, lihat lingkungan dimana dia aktif apakah itu di sosmed dan semisalnya, siapa teman-temannya di komunitas sebagai tolak ukur awal ,saya rasa tidak lah sulit di zaman sekarang untuk mencari tahu latar belakang si Desainer tersebut secara pasti dan tentunya berdasarkan Rekomendasi diutamakan. 
  • Membedakan portfolio asli milik desainernya atau bukan adalah dengan melihat dari karya desain yang paling awal mereka buat, ini ciri utama yang dapat kalian kenali yakni "Konsistensi" desain, sangat kelihatan banget kok sekilas saja antara yang memang desain buatan dia atau bukan. Desainer yang mengerti pentingnya portfolio mereka gak akan main-main dalam menampilkannya. *Bagi yang pake portfolio bodong gak bakal paham urusan ini.
  • Pelajari Sistem pre-order yang dimiliki oleh si desainernya, dalam hal ini kita bukan bicara profesional tidak profesional ya, hanya saja indikasi awalnya jika desainer yang buka jasa desain tidak punya ketentuan khusus atau setidaknya mengenalkan si klien dengan sistem pre order yang jelas saat briefing ini akan bisa dengan mudah klien nilai saat itu juga.
  • Cara terakhir adalah kontak personal atau komunikasi lebih lanjut karena itu sangat dibutuhkan bagi si klien baik itu komunikasi melalui chat, telpon atau video call ini untuk memastikan bahwa dengan komunikasi akan kelihatan jelas desainer yang ngerti desain atau tidak.
Maka dalam ini sangat penting untuk si klien pertimbangkan di awal dalam mencari desainer untuk kebutuhan desainnya kedepan, jangan sampai hanya karena tergiur tawaran harga murahnya saja lalu berujung kecewa karena tidak sesuai harapan dan anggapan awal "oh portfolionya bagus nih pasti desain untuk saya bagus!" belum tentu demikian, harus digali terlebih dahulu.

Desainer yang buka jasa desain tidak akan takut jika calon klien ingin melihat protfolio desainnya lebih banyak terlebih dahulu dan tentu tidak akan cukup meyakinkan jika yang dilihat hanya 1 atau 2 karya saja bukan?

Dan Pesanku untuk kalian duhai para pencuri portfolio desainer bertobatlah kalian, mulailah dengan kejujuran! jangan memulai sesuatu dengan kebohongan ya karena kalian akan menghancurkan karir kalian sendiri nanti. Rugi banget kalo kepercayaan seseorang itu rusak hanya karena 1 atau 2 karya saja. Jika memang belum siap merasa belum berkompeten untuk bersaing di dunia desain, maka tingkatkan skill kalian dulu baik itu desain, komunikasi dan semisalnya. Gak usah buru-buru buka jasa desain, kita sadar semua butuh pemasukan saat ini. Tapi yang akan memeliharanya adalah Kejujuran. 

Semoga konten ini bermanfaat dan semoga lebih berhati-hati lagi ya baik klien dan desainernya.

Terima kasih
Barakallahu Fiikkum



Selasa, 17 Januari 2023

PENILAIAN OBJEKTIF SEORANG DESAINER

Bismillah

#sharingtime #educationtime

Belakangan ini di beberapa komunitas desainer mengalami peningkatan minat untuk mempelajari desain khususnya desain grafis dari kalangan awam bahkan pemula, bahkan dengan semakin dimudahkannya dengan aplikasi desain melalui handphone loh dan sebagian lagi pengguna PC/Laptop, semua mengakui bahwa dirinya bisa membuat desain alias Desainer, ya tidak ada salahnya dengan pengakuan tersebut itu merupakan kebanggaan tersendiri untuk menghargai diri mereka. Jadi jangan dicemooh ya apalagi hasil desainnya mungkin belum dianggap belum begitu bagus oleh sebagian orang.

Uniknya di sebuah komunitas desain itu semangat belajar dari masing-masing anggota baik itu dari lama (senior) maupun yang baru itu luar biasa loh dengan seringnya posting hasil karya, hasil dari belajar A, belajar B dan semisalnya, bahkan tak jarang saling pamer dan ada pula yang bisa memberikan tanggapan atau kritikan yang lumayan membuat panas dingin bagi si desainernya. 

Hal ini lumrah terjadi di komunitas desain ada yang pro ada pula yang kontra dengan hasil desain seseorang sehingga mulai ada gejolak perdebatan satu sama lain dengan argumen yang bisa jadi ada pembelajaran baru bisa jadi ada untuk "mematikan" semangat kreatifitas si desainernya.  Maka sebagai saran utama bagi para desainer pemula belajarnya untuk bertahap menerima setiap masukan yang datang dan di-filter ya jangan semuanya diambil , mana yang bisa jadi pembelajaran maka itulah yang bakal jadi manfaat untuk kemajuan kita kedepannya. Penilaian seseorang juga bisa bersifat Objektif maupun subyektif tergantung dengan situasi dan kondisinya.

Namun dalam hal ini saya selaku penulis lebih sering menyoroti bentuk penilaian yang objektif saja dari beberapa desainer , alasannya simpel karena lebih masuk di akal dan ilmunya jelas baik teoritis maupun dipraktekkan nantinya.

Bukankah seorang Desainer perlu memiliki pandangan seperti ini bukan? harus bisa menilai hasil karya dari seorang desainer dengan lebih objektif, agar tidak terbawa ke urusan yang sifatnya personal. Inget kata kuncinya Objektif artinya penilaian  terhadap sebuah objek, media, proses, hasil atau semisalnya berdasarkan pemikiran sendiri tanpa ada campur emosional apalagi dari pengaruh orang lain, hal ini meliputi pertimbangan,  argumentasi dan asumsi terkait sesuai konteksnya yang memang murni dari keilmuan yang mumpuni.

Kalau sudah bicara objektif ini akan jauh lebih tegas untuk mendapatkan hasilnya jika memang "Tidak ya tidak" , desainnya jelek ya jelek , bagus ya bagus tapi tentu dengan solusinya juga, karena jika hanya sekedar kritik semata tanpa ada solusi kongkrit ya jarang ada yang mau menerima masukan dan itu justru akan membuat seorang desainer pemula "down" atau bahkan tidak bersemangat lagi untuk belajar desain. Mungkin saja sebagian kita mudah dalam mengatasi kritikan yang datang tapi di satu sisi ada yang butuh proses pembiasaan dengan kritikan terhadap desainnya, yang penting ingat! 

SELALU IRINGI SEBUAH KRITIKAN DENGAN SOLUSINYA JUGA

Karena sifat dari kritik itu mengarahkan bukan malah mematikan, siapa sih orang yang lagi dan baru tahap belajar yang mau dikritik secara keras? saya rasa sebagian besar tidak akan mau karena sebagai pembelaan "kan saya masih baru dan belum banyak tahunya" , emang kenyataanya benar demikian.

Maka dari itu kritikan ini harus bersifat objektif sehingga muncul kemauan pada diri si desainer tanpa ada rasa dihinakan dengan argumentasi kita, dan ini butuh latihan ya jadi penilaiannya bukan malah melebar ke hal lain yang bahkan gak punya dasar alias personal yang justu jadi tolak ukur utama lebih ke apa hasil desainnya seperti apa. Dan apakah boleh kita menilai secara subjektif juga?  Boleh saja dengan catatan si desainer tidak merasa dirugikan apalagi sudah di ranah umum.


Semoga bahasan ini bermanfaat dan menjadikan kita lebih bijak dalam menilai sesuatu sehingga  menjadi pembelajaran yang berharga dalam hidup kita.

Barakallahu Fiikum

Kamis, 12 Januari 2023

DESAIN TEMPLATE VS OTENTIK

 


Bismillah

#sharingtime #educationtime

Lagi dan lagi "peperangan" antar dua kubu desainer yang mana ada yang tidak setuju dengan desainer yang bikin desainnya pake template instan dan satu dari pihak desainer yang pake template bilang "Gak ada desain original yang ada cuma modif dari karya orang doang" dan bahkan sampai saling meremehkan, wah ini tidak sehat lah walau konteksnya masih sama sama ngedesain tapi juga jangan terlalu dianggap persaingan yang serius. Karena kedua hal ini tetap dalam koridor kebutuhan masing-masing kok baik itu secara personal atau pun proyek komersial.

Kebutuhan yang saya maksud berkenaan budget si klien juga, kebanyakan mereka yang butuh desain yang jadinya cepat dan murah pasti mengira desainernya pake template instan ya yang bisa dibilang sudah banyak tersedia di beberapa platform penyedia template dan bisa mereka pakai dengan cara berlangganan atau free, dan belum lagi tergiur dengan tawaran paket desain yang bahkan sangat murah. Tapi ada juga kok itu kalau order ke desainer ya, gimana mereka yang bisa bikin sendiri ? tentu akan jauh lebih hemat budget. 

Terus gimana nasib desainer yang selain template atau disebut "Desain Otentik". Sebelum bahas kesini perlu diperjelas dulu yang dimaksud desain otentik ini berkaitan dengan desain yang memang dibuat diluar elemen template atau elemen desain yang sudah jadi tentunya di luar objek gambar/foto ini bukan terbilang elemen template, artinya mereka membuat sebuah desain itu dari nol yakni mulai dari menentukan sebuah konsep seperti apa, elemen apa yang akan dibuat, objek apa yang mau dimasukkan mereka sudah punya gambaran, belum lagi ditambah dengan beberapa keyword/keypower yang sering kali diminta oleh si klien agar desainnya lebih beda dari yang umumnya.

Jadi dalam hal ini desain otentik tidak bergantung dengan penggunaan elemen template pada desainnya artinya walau memang pada dasarnya ngedesain juga butuh inspirasi dan refrensi yang banyak untuk membuat konsep tapi bukan berarti harus mengambil elemen desain orang lain begitu saja, perlu dimodifikasi atau bahkan dibuat berbeda dari refrensi tersebut namanya juga inspirasi ya kan bukan plagiat atau menjiplak karya orang lain lalu diakuin sebagai karya sendiri, yang beneran ngerti desain ya tidak seperti itu.

Adapun yang sering jadi pedebatan di kalangan desainer ini hanya menilai dari satu sisi saja yakni hasil desainnya dan abai dengan hal yang melatarbekanginya padahal jika ia desainer hal semacam ini tidak perlu berlarut dibahas toh jadi lebih beda dan unik dari desain umumnya kan itu lebih punya nilai. 

Biarkan saja mereka yang mau gunain aplikasi desain instan atau gunain template instan selagi masih dalam koridor dan bukan merupakan pelanggaran etika, itu udah bukan urusan kita. Dan sekalipun, kalo kamu udah ngerti bagaimana cara mendesain kreatifitas itu akan muncul bahkan jauh lebih unik & kreatif kok hasilnya ketimbang desain desain yang udah ada, disitulah letak mahal sebuah desain yakni ada pada Konsepnya loh bagi yang belum tahu!

Bisa jadi mereka yang desain instan template belum mengerti bagaimana cara mengonsep sebuah desain dari nol mulai dari pembuatan elemen dan semisalnya, tapi bukan tidak ada ya! Ada tapi tidak semua orang, dan sangat kelihatan kok hasil desainnya bagi yang memang gunain template dengan yang tidak, tapi gimana kalo ada desain yang masih sama dengan yang desain template ? ya cukup lihat aja proses pembuatannya seperti apa.

Jadi dalam hal ini jangan ributkan lagi lah perihal kenapa kok ada desain yang mahal ada yang murahan, ada yang terlihat lebih premium berkualitas ada yang biasa saja dan ini juga sebagai saran bagi para pelanggan agar lebih selektif dalam memilih desainer untuk diajak kerjasama dalam projectnya sesuaikan juga dengan budget yang kalian punya, karena tidak semua desain itu bisa dipukul rata tarifnya, tentu ada hitungan dan standarnya masing-masing karena ini buah dari pengalaman & skill entah itu waktu, biaya, tenaga dan barang yang mereka gunakan untuk kebutuhan desain bahkan operasional si desainer.

Inget ya keywordnya adalah mau itu desain template mau itu otentik sesuaikan saja kebutuhannya seperti apa, semua punya kelebihan dan kelemahan masing-masing.

Semoga tulisan ini bermanfaat.
Terima kasih
Barakallahu Fiikum.






Senin, 09 Januari 2023

TERSERAH YANG PENTING BAGUS


 
Bismillah

#sharingtime #educationtime

Terserah adalah kalimat yang menyatakan bahwa suatu hal itu bebas, bisa semaunya dan tidak ditentukan , tapi apabila kata "Terserah"ini disematkan ke dalam kalimat sebagaimana judul "Terserah yang penting bagus"  ,artinya walaupun bebas tolak ukurnya adalah Bagus! dan kalimat inisering banget digunakan untuk sebagian klien saat akan memesan sebuah desain tapi mereka belum tau konsep yang mereka inginkan seperti apa atau juga bingung menentukan gambaran yang cocok untuk desain mereka. 

Dalam hal ini para desainer seakan dituntut harus bisa menebak apa yang ada dipikiran si klien, tanpa ada clue atau refrensi yang diberikan oleh si klien atau bahkan terlalu banyak refrensi yang berbeda lalu ingin dijadikan desain yang bagus versi "bagus" klien.  

Lalu apakah hal ini diperbolehkan ya jika si klien emang gak punya konsep apapun lalu ngebebasin kita sebagai desainer untuk membuat semaunya kita?, saya rasa jangan dikerjakan dulu kawan!, sebab hal ini akan membuat kalian susah sendiri karena tidak ada tujuan yang jelas.

Dalam membuat desain maka harus ada acuan konsep minimal beberapa refrensi yang diminati oleh si klien itu jelas!, refrensi konsep agar lebih tertuju dengan jelas maka refrensinya harus sesuai, misal ingin bikin desain dengan style modern maka refrensi yang dicari untuk membuat konsepnya harus nyambung yakni modern bukan malah style jadul dengan alasan kombinasi. 

Guys! tidak semua improvisasi itu bisa diterima dengan mudah, buatlah dulu kesepakatan di awal yang jelas dan terukur dengan pihak klien , desainer sangat wajib membuat kesepakatan sebelum mengerjakan desainnya , tujuannya agar mengerjakan sesuai yang dipesan saja, membatasi dari banyaknya perubahan-perubahan yang justru akan merusak konsep, apalagi sampai menyebabkan rombak total. Ya ,kita sebagai desainer enak saja jika ketemu dengan tipe klien yang royal tapi gimana dengan tipe klien yang budgetnya terbatas ?, yang justru mereka lebih menuntut desain yang bagus berbanding dengan harga dan waktu yang mereka luangkan untuk jasa desain kita.

Maka tolak ukur BAGUS versi klien itu berdasarkan refrensi yang mereka pilih dan itu yang paling tepat dan terukur. Kalau beda refrensi maka konsep akan berbeda pula dan ini sering menjadi perdebatan antara selera klien dan selera desainer.Sedangkan yang kita tahu selera klien itu bisa jadi mutlak sepenuhnya jadi  hak mereka bukan? , lantas kenapa tidak sederhakan saja sistemnya dari awal dengan membuat kesepakan yang jelas dari mulai Briefing , Pengajuan Penawaran harga, Negosiasi dan sampai serah terima hasil desainnya.  Itu yang semestinya kita selaku desainer lakukan.

Jadi kalau sistem kita udah jelas, maka gak bakal ada lagi deh yang namanya "Kok Desainnya beda yang mas dari Refrensi, kan saya minta yang kayak gini!" , nah loh , inget ya! improvisasi itu dibutuhkan kalo memang diminta saja, hal yang pertama adalah kerjakan sesuai yang diminta saja.

Jangan kerjakan dulu kalo memang masih belum jelas, selagi kata "Terserah" belum hilang dari pembicaraan kalian maka sangat wajid digali kembali "Maunya Desain yang Bagus yang seperti apa" , ini yang harus saya tekankan kepada setiap desainer yang buka jasa desain terutama yang masih pemula, belum jelas arahnya jangan jalan dulu, nanti malah "jalan-jalan" , "Tersesat" dan menghabiskan banyak waktu, pikiran dan tenaga kalian. Kalian sendiri loh yang rugi!

Dan bagi calon klien, saya menghimbau sebelumnya agar setidaknya sudah menggali dan mempunyai gambaran yang jelas ingin dibuatkan desain yang seperti apa, sehingga tidak menyusahkan diri kalian sendiri karena tidak cocok terus , pikirkan nanti biaya yang akan kalian keluarkan akan lebih banyak loh kalo dikerjakan berulang-ulang tapi belum cocok juga. Kecuali kalo emang sedia budget yang banyak ya monggo cari desainer yang bisa diminta "menerawang" pikiran anda hehe , saya rasa gak  gitu juga deh ya sistemnya...๐Ÿ˜


Baik semoga tulisan ini bermanfaat.
Semangat desainer Indonesia, mari ciptakan lingkungan pasar desain yang sehat agar bisa saling menguntungkan.

Barakallahu Fiikum.