Senin, 09 Januari 2023

TERSERAH YANG PENTING BAGUS


 
Bismillah

#sharingtime #educationtime

Terserah adalah kalimat yang menyatakan bahwa suatu hal itu bebas, bisa semaunya dan tidak ditentukan , tapi apabila kata "Terserah"ini disematkan ke dalam kalimat sebagaimana judul "Terserah yang penting bagus"  ,artinya walaupun bebas tolak ukurnya adalah Bagus! dan kalimat inisering banget digunakan untuk sebagian klien saat akan memesan sebuah desain tapi mereka belum tau konsep yang mereka inginkan seperti apa atau juga bingung menentukan gambaran yang cocok untuk desain mereka. 

Dalam hal ini para desainer seakan dituntut harus bisa menebak apa yang ada dipikiran si klien, tanpa ada clue atau refrensi yang diberikan oleh si klien atau bahkan terlalu banyak refrensi yang berbeda lalu ingin dijadikan desain yang bagus versi "bagus" klien.  

Lalu apakah hal ini diperbolehkan ya jika si klien emang gak punya konsep apapun lalu ngebebasin kita sebagai desainer untuk membuat semaunya kita?, saya rasa jangan dikerjakan dulu kawan!, sebab hal ini akan membuat kalian susah sendiri karena tidak ada tujuan yang jelas.

Dalam membuat desain maka harus ada acuan konsep minimal beberapa refrensi yang diminati oleh si klien itu jelas!, refrensi konsep agar lebih tertuju dengan jelas maka refrensinya harus sesuai, misal ingin bikin desain dengan style modern maka refrensi yang dicari untuk membuat konsepnya harus nyambung yakni modern bukan malah style jadul dengan alasan kombinasi. 

Guys! tidak semua improvisasi itu bisa diterima dengan mudah, buatlah dulu kesepakatan di awal yang jelas dan terukur dengan pihak klien , desainer sangat wajib membuat kesepakatan sebelum mengerjakan desainnya , tujuannya agar mengerjakan sesuai yang dipesan saja, membatasi dari banyaknya perubahan-perubahan yang justru akan merusak konsep, apalagi sampai menyebabkan rombak total. Ya ,kita sebagai desainer enak saja jika ketemu dengan tipe klien yang royal tapi gimana dengan tipe klien yang budgetnya terbatas ?, yang justru mereka lebih menuntut desain yang bagus berbanding dengan harga dan waktu yang mereka luangkan untuk jasa desain kita.

Maka tolak ukur BAGUS versi klien itu berdasarkan refrensi yang mereka pilih dan itu yang paling tepat dan terukur. Kalau beda refrensi maka konsep akan berbeda pula dan ini sering menjadi perdebatan antara selera klien dan selera desainer.Sedangkan yang kita tahu selera klien itu bisa jadi mutlak sepenuhnya jadi  hak mereka bukan? , lantas kenapa tidak sederhakan saja sistemnya dari awal dengan membuat kesepakan yang jelas dari mulai Briefing , Pengajuan Penawaran harga, Negosiasi dan sampai serah terima hasil desainnya.  Itu yang semestinya kita selaku desainer lakukan.

Jadi kalau sistem kita udah jelas, maka gak bakal ada lagi deh yang namanya "Kok Desainnya beda yang mas dari Refrensi, kan saya minta yang kayak gini!" , nah loh , inget ya! improvisasi itu dibutuhkan kalo memang diminta saja, hal yang pertama adalah kerjakan sesuai yang diminta saja.

Jangan kerjakan dulu kalo memang masih belum jelas, selagi kata "Terserah" belum hilang dari pembicaraan kalian maka sangat wajid digali kembali "Maunya Desain yang Bagus yang seperti apa" , ini yang harus saya tekankan kepada setiap desainer yang buka jasa desain terutama yang masih pemula, belum jelas arahnya jangan jalan dulu, nanti malah "jalan-jalan" , "Tersesat" dan menghabiskan banyak waktu, pikiran dan tenaga kalian. Kalian sendiri loh yang rugi!

Dan bagi calon klien, saya menghimbau sebelumnya agar setidaknya sudah menggali dan mempunyai gambaran yang jelas ingin dibuatkan desain yang seperti apa, sehingga tidak menyusahkan diri kalian sendiri karena tidak cocok terus , pikirkan nanti biaya yang akan kalian keluarkan akan lebih banyak loh kalo dikerjakan berulang-ulang tapi belum cocok juga. Kecuali kalo emang sedia budget yang banyak ya monggo cari desainer yang bisa diminta "menerawang" pikiran anda hehe , saya rasa gak  gitu juga deh ya sistemnya...😁


Baik semoga tulisan ini bermanfaat.
Semangat desainer Indonesia, mari ciptakan lingkungan pasar desain yang sehat agar bisa saling menguntungkan.

Barakallahu Fiikum.

0 comments:

Posting Komentar