Bismillah
#sharingtime #educationtime
Belakangan ini di beberapa komunitas desainer mengalami peningkatan minat untuk mempelajari desain khususnya desain grafis dari kalangan awam bahkan pemula, bahkan dengan semakin dimudahkannya dengan aplikasi desain melalui handphone loh dan sebagian lagi pengguna PC/Laptop, semua mengakui bahwa dirinya bisa membuat desain alias Desainer, ya tidak ada salahnya dengan pengakuan tersebut itu merupakan kebanggaan tersendiri untuk menghargai diri mereka. Jadi jangan dicemooh ya apalagi hasil desainnya mungkin belum dianggap belum begitu bagus oleh sebagian orang.
Uniknya di sebuah komunitas desain itu semangat belajar dari masing-masing anggota baik itu dari lama (senior) maupun yang baru itu luar biasa loh dengan seringnya posting hasil karya, hasil dari belajar A, belajar B dan semisalnya, bahkan tak jarang saling pamer dan ada pula yang bisa memberikan tanggapan atau kritikan yang lumayan membuat panas dingin bagi si desainernya.
Hal ini lumrah terjadi di komunitas desain ada yang pro ada pula yang kontra dengan hasil desain seseorang sehingga mulai ada gejolak perdebatan satu sama lain dengan argumen yang bisa jadi ada pembelajaran baru bisa jadi ada untuk "mematikan" semangat kreatifitas si desainernya. Maka sebagai saran utama bagi para desainer pemula belajarnya untuk bertahap menerima setiap masukan yang datang dan di-filter ya jangan semuanya diambil , mana yang bisa jadi pembelajaran maka itulah yang bakal jadi manfaat untuk kemajuan kita kedepannya. Penilaian seseorang juga bisa bersifat Objektif maupun subyektif tergantung dengan situasi dan kondisinya.
Namun dalam hal ini saya selaku penulis lebih sering menyoroti bentuk penilaian yang objektif saja dari beberapa desainer , alasannya simpel karena lebih masuk di akal dan ilmunya jelas baik teoritis maupun dipraktekkan nantinya.
Bukankah seorang Desainer perlu memiliki pandangan seperti ini bukan? harus bisa menilai hasil karya dari seorang desainer dengan lebih objektif, agar tidak terbawa ke urusan yang sifatnya personal. Inget kata kuncinya Objektif artinya penilaian terhadap sebuah objek, media, proses, hasil atau semisalnya berdasarkan pemikiran sendiri tanpa ada campur emosional apalagi dari pengaruh orang lain, hal ini meliputi pertimbangan, argumentasi dan asumsi terkait sesuai konteksnya yang memang murni dari keilmuan yang mumpuni.
Kalau sudah bicara objektif ini akan jauh lebih tegas untuk mendapatkan hasilnya jika memang "Tidak ya tidak" , desainnya jelek ya jelek , bagus ya bagus tapi tentu dengan solusinya juga, karena jika hanya sekedar kritik semata tanpa ada solusi kongkrit ya jarang ada yang mau menerima masukan dan itu justru akan membuat seorang desainer pemula "down" atau bahkan tidak bersemangat lagi untuk belajar desain. Mungkin saja sebagian kita mudah dalam mengatasi kritikan yang datang tapi di satu sisi ada yang butuh proses pembiasaan dengan kritikan terhadap desainnya, yang penting ingat!
Hal ini lumrah terjadi di komunitas desain ada yang pro ada pula yang kontra dengan hasil desain seseorang sehingga mulai ada gejolak perdebatan satu sama lain dengan argumen yang bisa jadi ada pembelajaran baru bisa jadi ada untuk "mematikan" semangat kreatifitas si desainernya. Maka sebagai saran utama bagi para desainer pemula belajarnya untuk bertahap menerima setiap masukan yang datang dan di-filter ya jangan semuanya diambil , mana yang bisa jadi pembelajaran maka itulah yang bakal jadi manfaat untuk kemajuan kita kedepannya. Penilaian seseorang juga bisa bersifat Objektif maupun subyektif tergantung dengan situasi dan kondisinya.
Namun dalam hal ini saya selaku penulis lebih sering menyoroti bentuk penilaian yang objektif saja dari beberapa desainer , alasannya simpel karena lebih masuk di akal dan ilmunya jelas baik teoritis maupun dipraktekkan nantinya.
Bukankah seorang Desainer perlu memiliki pandangan seperti ini bukan? harus bisa menilai hasil karya dari seorang desainer dengan lebih objektif, agar tidak terbawa ke urusan yang sifatnya personal. Inget kata kuncinya Objektif artinya penilaian terhadap sebuah objek, media, proses, hasil atau semisalnya berdasarkan pemikiran sendiri tanpa ada campur emosional apalagi dari pengaruh orang lain, hal ini meliputi pertimbangan, argumentasi dan asumsi terkait sesuai konteksnya yang memang murni dari keilmuan yang mumpuni.
Kalau sudah bicara objektif ini akan jauh lebih tegas untuk mendapatkan hasilnya jika memang "Tidak ya tidak" , desainnya jelek ya jelek , bagus ya bagus tapi tentu dengan solusinya juga, karena jika hanya sekedar kritik semata tanpa ada solusi kongkrit ya jarang ada yang mau menerima masukan dan itu justru akan membuat seorang desainer pemula "down" atau bahkan tidak bersemangat lagi untuk belajar desain. Mungkin saja sebagian kita mudah dalam mengatasi kritikan yang datang tapi di satu sisi ada yang butuh proses pembiasaan dengan kritikan terhadap desainnya, yang penting ingat!
SELALU IRINGI SEBUAH KRITIKAN DENGAN SOLUSINYA JUGA
Karena sifat dari kritik itu mengarahkan bukan malah mematikan, siapa sih orang yang lagi dan baru tahap belajar yang mau dikritik secara keras? saya rasa sebagian besar tidak akan mau karena sebagai pembelaan "kan saya masih baru dan belum banyak tahunya" , emang kenyataanya benar demikian.
Maka dari itu kritikan ini harus bersifat objektif sehingga muncul kemauan pada diri si desainer tanpa ada rasa dihinakan dengan argumentasi kita, dan ini butuh latihan ya jadi penilaiannya bukan malah melebar ke hal lain yang bahkan gak punya dasar alias personal yang justu jadi tolak ukur utama lebih ke apa hasil desainnya seperti apa. Dan apakah boleh kita menilai secara subjektif juga? Boleh saja dengan catatan si desainer tidak merasa dirugikan apalagi sudah di ranah umum.
Semoga bahasan ini bermanfaat dan menjadikan kita lebih bijak dalam menilai sesuatu sehingga menjadi pembelajaran yang berharga dalam hidup kita.
Barakallahu Fiikum
Maka dari itu kritikan ini harus bersifat objektif sehingga muncul kemauan pada diri si desainer tanpa ada rasa dihinakan dengan argumentasi kita, dan ini butuh latihan ya jadi penilaiannya bukan malah melebar ke hal lain yang bahkan gak punya dasar alias personal yang justu jadi tolak ukur utama lebih ke apa hasil desainnya seperti apa. Dan apakah boleh kita menilai secara subjektif juga? Boleh saja dengan catatan si desainer tidak merasa dirugikan apalagi sudah di ranah umum.
Semoga bahasan ini bermanfaat dan menjadikan kita lebih bijak dalam menilai sesuatu sehingga menjadi pembelajaran yang berharga dalam hidup kita.
Barakallahu Fiikum
0 comments:
Posting Komentar